Kamis, 27 Agustus 2015

Wali Kota Surabaya: “LDII Sangat Bagus Dalam Membina Generasi Muda”



DPD LDII kota Surabaya akan terus fokus dalam pembinaan generasi muda. Hal ini menjadi pembahasan penting di dalam Musyawarah Daerah VII LDII Kota Surabaya yang diselenggarakan di Aula Ponpes Sabilurrosyidin, Surabaya, Minggu (24/5/2015).
Pembinaan dilakukan mulai dari usia dini, caberawit, praremaja sampai remaja sehingga diharapkan akan muncul generasi muda yang profesional religius untuk Surabaya maupun bangsa dan negara. Pembinaan yang dilakukan LDII Surabaya bukan hanya soal agama, namun juga penanaman wawasan kebangsaan. Hal inilah menjadi tema MUSDA VII LDII kota Surabaya yakni “Meningkatkan SDM Profesional Religius untuk Surabaya Smart City dalam Wadah NKRI”.
Musda VII DPD LDII kota Surabaya yang dibuka Wali Kota DR (HC). Ir. Tri Rismaharini, M.T., juga dihadiri anggota Komisi XI DPR RI H. Sungkono, Danrem 084/BJ Kolonel Inf. M. Nur Rahmad, Polrestabes, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Dandim 0832 Surabaya Selatan Kolonel Inf Rudi Andriono, Ketum MUI kota Surabaya KH. Muchid Murtadho, Ketua FKUB, Ketua Nahdlatul Ulama, Ketua Muhammadiyah dan seluruh PC-PAC LDII Surabaya.
Risma dalam sambutannya menyampaikan terima kasih terhadap LDII selama ini telah membantu pemerintah kota Surabaya, khususnya di dalam pembinaan generasi muda yang bersih dari narkoba. Perlu diketahui narkoba sekarang sudah merajalela karena untuk mendapatkan narkoba sangatlah mudah. Oleh karena itu pemerintah kota Surabaya mengajak LDII dan masyarakat Surabaya membantu mensosialisasikan bahaya narkoba dan selalu mengawasi generasi muda Surabaya.
“Selama ini LDII sangat bagus dalam membina generasi mudanya dalam hal pemberantasan narkoba, anti kekerasan, dan radikalisme,” ungkap Risma. Karena itu, semua pihak diharap melakukan hal yang sama seperti LDII agar generasi muda menjadi kuat. “Kalau anak-anak muda kita tidak diamankan, ya hancur. Karena itu kita masukkan shelter, sebab kalau masuk tahanan akan tambah pintar (dalam kriminalitas),” pungkas Risma.
Sementara itu Danrem 084/BJ Kolonel Inf M. Nur Rahmad berharap kerja sama antara LDII dengan Korem 084/BJ dapat semakin ditingkatkan. Ia juga berharap LDII menjadi benteng pemersatu umat Islam. “Kita sudah mempunyai kekuatan ada NU, Muhammadiyah yang sangat peduli dengan NKRI sekarang ditambah lagi dengan LDII,” ujarnya. Ia meminta masalah agama Islam tidak lagi mempersoalkan masalah-masalah perbedaan pendapat fiqih (furuiyah) karena akidah Islam semua sama,” tutur Nur Rahmad.
Nur Rahmad berharap agama Islam adalah agama Islam yang nasionalis. Artinya mengutamakan kepentingan nasional mengedepankan bangsa dan negara. Dengan demikian bila dihadapkan pada suatu persoalan agama, maka yang dikedepankan adalah kepentingan persatuan Islamiyah, kasih sayang bukan mengedepankan perpecahan.
Pernyataan Nur Rahmad ditanggapi positif Ketua DPW LDII provinsi Jawa Timur Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc, Menurut Chriswanto LDII adalah orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang berada di Indonesia. Artinya nilai-nilai ke-Indonesiaan menjadi bagian dari sebuah frame dalam melaksanakan ibadah yang terkait dengan keislaman. Nilai-nilai keindonesiaan itu menjadi bagian yang menjadi sifat dan tabiat warga LDII.
“Dengan tagline meningkatkan SDM profesional religius pada hakekatnya LDII ingin menyiapkan SDM yang betul-betul tidak hanya mempunyai profesi yang baik yang profesional di bidangnya tapi mereka memang betul-betul dalam bingkai moralitas keagamaan, sehingga betul-betul bisa diandalkan untuk memajukan bangsa dan menjaga keutuhan NKRI. Dan diharapkan ke depan menjadi Bu Risma-Bu Risma baru,” tutur Chris.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD LDII kota Surabaya Drs. H. M. Amien Adhy mengungkapkan rasa terima kasih terhadap pemerintah kota Surabaya yang telah mendukung dan memfasilitasi LDII selama ini. Amin berjanji, ia dan warga LDII Kota Surabaya terus mendukung ldii.or.idprogram pemerintah kota Surabaya. Acara Musda VII LDII Kota Surabaya dirangkai penandatanganan bersama komitmen antiradikalisme dan kekerasan. (Sofyan Gani) sumber : www.

Minggu, 23 Agustus 2015

Berkah Penyembelihan Hewan Secara Islami


Di setiap perhelatan kurban, umat Islam di Eropa, Amerika Serikat, Australia, ataupun di daerah yang mereka adalah minoritas, kerap mendapat kritikan mengenai perlakuan terhadap hewan kurban. Mereka menyebut penyembelihan hewan kurban tak manusiawi. Benarkah demikian? Ternyata riset membuktikan, justru penyembelihan dengan cara islami membuat binatang ternak tak merasa sakit.
Menurut Kebijakan tentang penyembelihan hewan berdasarkan aturan Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSCPA) Australia menyatakan bahwa binatang harus dibunuh seketika atau dibuat pingsan sampai menghadapi kematian. Adapun caranya bervariasi, mulai dari pemingsanan hingga tembak dikepala. Istilah ini disebut “Penjagalan Hewan yang Berperikemanusiaan”.
Dalam waktu 24 jam sebelum disembelih, hewan diperiksa oleh petugas inspeksi untuk memastikan hewan yang disembelih sehat dan sebelum disembelih, hewan berjalan sebuah jalur penyembelihan dan memasuki sebuah kotak pada rumah penyembelihan.
Pada hitungan detik, operator membuat hewan pingsan. Berbagai cara untuk membuat pingsan seperti penyetruman hingga penggunaan gas karbondioksida. Proses ini memastikan hewan tidak sadar dan peka terhadap rasa sakit sebelum akhirnya diproses.
Memang tidak semua tempat penjagalan hewan di Australia menggunakan cara yang konvensional. Ada juga tempat penyembelihan yang islami dan bahkan mempekerjakan komunitas Islam untuk menjagal hewan sesuai syariat Islam. Namun tetap saja pandangan orang barat umumnya masih belum terbuka akan hal ini.
Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.
Perlu diketahui bahwa syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.

Namun, penelitian yang dilakukan ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman, Prof.Dr. Schultz dan Dr. Hazim mengungkapkan fakta yang berbeda terkait penyembelihan hewan secara islami maupun ala barat. Penelitian yang menggunakan teknologi elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG) yang dipasang pada otak sapi dewasa dan  Electro Cardiograph (ECG)  yang merekam aktivitas jantung. Kedua alat tersebut merekam aktivitias penyembelihan menurut syariat Islam dan penyembelihan menurut ala barat.
Pada penyembelihan yang sesuai syariat islam, grafik EEG menunjukan hasil yang stabil hingga mencapai nol. Tiga detik setelah hewan disembelih dan ketiga saluran pada leher sapi terputus, terjadi penurunan grafik secara bertahap. Hal itu mengindikasikan hewan mulai kehilangan kesadaran dan tidak ada rasa sakit yang dialami.
Hewan yang disembelih tersebut mengalami kejadian Deep Sleep setelah kehilangan kesadaran. Setelah itu terdapat aktivitas luar biasa yang direkam ECG pada jantung. Jantung menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Ini terjadi karena refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang.
Darah hewan yang terpompa keluar dari tubuh dengan maksimal oleh jantung menghasilkan kualitas daging yang sehat serta layak konsumsi. Darah yang terjebak pada daging dan urat dapat membeku yang menjadikan daging tidak sehat.
Lain halnya dengan proses penyembelihan ala barat. Lazimnya mereka melakukan proses proses stunning (pemingsanan) yang menyebabkan sapi terhuyung jatuh dan roboh. Hewan mudah disembelih karena tidak meronta-ronta dan kelihatannya tidak mengalami rasa sakit. Namun ketika disembelih, darah yang keluar sedikit.
Aktivitas yang terekam pada grafik EEG menunjukan terjadinya kenaikan. Hal tersebut diindikasikan bahwa hewan sebelum disembelih mengalami tekanan rasa sakit sebelum akhirnya pingsan. Rasa sakit yang luar biasa menyebabkan jantung berhenti berdetak lebih awal sebelum akhirnya, dapat menarik darah keluar lebih banyak dari tubuh hewan. Grafik ECG menunjukan penurunan aktivitas jantung yang signifikan.
Pada hewan yang disembelih ala barat darahnya tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan daging yang tidak sehat dan  menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia.
Menurut K.H. Aceng Karimullah, anggota Majelis Taujih Wa Al Irsyad DPP LDII dalam Islam, Nabi Muhammad mengajarkan bahwa menyembelih hewan kurban juga membantu mempercepat kematian hewan tersebut tanpa menyakiti. Sebab, ketika menyembelih memutus 3 urat utama di leher sehingga darah lebih cepat habis. Sebelumnya, penyembelih harus menajamkan pisau yang akan digunakan terlebih dahulu agar memudahkan proses sembelih. (Noni/Khoir/LINES)

Jumat, 21 Agustus 2015

Wapres Jusuf Kalla: “LDII Turut Berperan Membangun Bangsa”

Jakarta (20/8). Pengurus DPP LDII menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam kesempatan itu, DPP LDII meminta masukan dari Jusuf Kalla mengenai berbagai program yang dilakukan DPP LDII, untuk penguatan NKRI. Selain itu, LDII bersama ormas Islam, dan umat beragama lainnya berkomitmen mendukung program kerja pemerintah dan empat pilar bangsa (Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI).
Kekerasan dan radikalisme yang terjadi di kawasan Timur Tengah mempengaruhi kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia. Misalnya konflik berkepanjangan antara Sunni dan Syiah, berimbas pada peristiwa Sampang pada 2012 silam.
Namun jika membandingkan Timur Tengah, Indonesia lebih baik dalam hal kehidupan umat beragama. Meski konflik atas nama agama terjadi silih berganti, namun tidak sampai hingga merusak kepan berbangsa dan bernegara. Bahkan, umat beragama di Indonesia bahu membahu untuk meraih kemerdekan. Apalagi Indonesia memiliki perekat sosial berupa Pancasila, UUD 45, dan kearifan lokal.
Untuk meneguhkan persatuan antarumat beragama, DPP LDII pada Kamis (20/8) melakukan audensi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden. Dalam pembukaan pertemuan tersebut, Jusuf Kalla juga berbagi kisah tentang kondisi agama Islam di Indonesia yang banyak menjadi pembelajaran bagi negara Timur Tengah. Secara umum, negara di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tengah kurang kondusif. “Negara tersebut seharusnya belajar dari kerukunan kehidupan beragama di Indonesia,” ujar Jusuf Kalla.
Menurut Jusuf Kalla, perang saudara di Suriah membutuhkan waktu 50 tahun untuk diihkan, karena sudah hancur. “Baik itu hancur secara fisik seperti infrastruktur maupun hubungan nonfisik, seperti karakter, peradaban, dan hubungan antar kemanusiaan yang telah tercabik-cabik,” ujar Kalla. Mereka, imbuh Kalla, ingin belajar dari Indonesia yang mayoritas penduduk muslim paling banyak di dunia, namun aman, tenang, dan damai.
Setidaknya DPP LDII bertemu dengan Jusuf Kalla sebanyak enam kali, bahkan sebelum ia menjadi wakil presiden di era Jokowi. DPP LDII menyampaikan salam sejahtera dari warga LDII Kepada Jusuf Kalla. Ada beberapa hal yang ingin disampaikan oleh DPP LDII selain ingin bersilaturahim. Pada intinya, LDII ingin mendapat arahan dari Jusuf Kalla tentang agenda LDII secara global.
“Kami berbicara dan duduk bersama, saling memahami satu sama lain. Jangan sampai timbul radikalisme. Maka penguatan harus dilakukan. Jangan dakwah hanya sebatas ibadah, tapi coba didorong dengan penguatan ekonomi muamalah, yaitu penguatan ekonomi umat secara menyeluruh,”ujar Jusuf Kalla dalam pertemuan dengan DPP LDII.

Menurut Kalla, umat Islam lebih banyak terjebak dalam konflik sesama umat Islam. Tidak jarang konflik antar agama juga turut terjadi. Ini terjadi akibat kurang lancarnya saluran komunikasi dan tidak meratanya distribusi kesejahteraan. Maka, wajar bila penguatan umat harus segera dilakukan.
Selanjutnya, Ketua Umum DPP LDII Prof DR Abdullah Syam,M.Sc memaparkan berbagai agenda LDII, yang intinya ingin mengajak kerja sama, berbagai elemen masyarakat untuk memperkecil radikalisme dan memperkuat NKRI.
Abdullah Syam memaparkan kegiatan LDII di antaranya dakwah, pendidikan, pembangunan SDM, dan kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), TNI/Polri, dan elemen lain yang poinnya mulai dari deradikalisasi, pembangunan penguatan ekonomi, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, sampai pelestarian lingkungan.
Atas pemaparan Abdullah Syam, Jusuf Kalla Memberikan apresiasi dan berterimakasih karena LDII sudah berperan dalam pembangunan bangsa.
Menurut Abdullah Syam, LDII sedang bekerja sama dengan PBNU mengusung pendidikan deradikalisasi, serta pemberdayaan ekonomi dan pendidikan serta, masalah pelestarian lingkungan. LDII juga berkomitmen menegakkan NKRI bersama ormas Islam lainnya. (Khoir/Ryan/LINES) www.ldii.or.id

Kamis, 20 Agustus 2015

Wartawan: Isu Negatif Mengenai LDII Tak Terbukti

Surabaya (16/8). DPW LDII Jawa Timur menjembatani insan media agar bisa melihat langsung kehidupan di pondok pesantren di lingkungan LDII. Kegiatan yang bertajuk media gathering ini berlangsung Sabtu (15/8/2015) di Pondok Wali Barokah Kediri dan Pondok Gading Mangu Jombang.
Saat tiba di Ponpes Wali Barokah, rombongan wartawan dan beberapa pengurus DPW LDII Jatim disambut oleh pimpinan pondok Drs.H. Sunarto, Msi beserta sebagian pengurus pondok dan Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri H Usman Arif. Rombongan pun diajak memasuki Wisma Tentram yang menjadi ruang tamu pondok. Saat memberi kata sambutan, Sunarto mengucapkan terima kasih atas kesediaan para wartawan berkunjung ke Pondok Wali Barokah. “Silakan dilihat sendiri bagaimana kehidupan para santri di pondok ini,” kata Sunarto.
Sunarto menjelaskan bahwa pondok Wali Barokah telah dikunjungi oleh berbagai elemen masyarakat. Seperti MUI, “Sekitar 18 provinsi dari 34 provinsi yang ada di Indonesia telah berkunjung ke pondok ini,”tambah Sunarto.
Untuk menambah keakraban, ketua rombongan dari DPW LDII Jatim, H. Raditya Purnomo kemudian mempersilakan para wartawan untuk memperkenalkan diri masing-masing. Pasca perkenalan, dialog santai pun mengalir.
Perbincangan cenderung untuk mengklarifikasi terkait beragam stigma yang melekat di tubuh LDII sebagai organisasi keagamaan, sekaligus terhadap
“Dulu saya memang sering mendengar tentang berbagai stigma tentang LDII. Seperti masjid yang dipel setelah digunakan oleh orang selain LDII. Namun, setelah saya sering diajak meliput LDII, saya bisa melihat sendiri bahwa tuduhan-tuduhan itu tidak benar,” kata Alam, wartawan Radio Mercury Surabaya.
Saat berdialog, azan Dzuhur berkumandang. Sunarto pun mempersilakan para wartawan untuk sholat bersama di masjid pondok. Rombongan wartawan kemudian diajak melihat perpustakaan pondok sambil mendapatkan paparan dari ustadz Abdul Aziz Ridwan terkait kurikulum di Pondok Wali Barokah.
Setelah meninggalkan perpustakaan, rombongan wartawan meninjau kelas santri, yang kebetulan sedang belajar memaknai Alquran dengan huruf pegon di masjid pondok. Para wartawan itu pun sempat mewawancarai salah satu siswa pondok asal Kamboja, Seou Nova.
Pondok Gading Mangu : Mengedepankan Toleransi dan Budi Pekerti
Setelah waktu Ashar, rombongan wartawan meluncur menuju Ponpes Gading Mangu Jombang. Setibanya di pondok, para pengurus pondok beserta beberapa pengurus DPD LDII Kabupaten Jombang menyambut di depan ruang tamu pondok. “Disambut layaknya pejabat,” ujar Benny, wartawan RRI Surabaya.
Humas pondok Gading Mangu, Totok Raharjo langsung mempertontonkan dan menjelaskan slide tentang pondok. Ikut mendampingi, Ketua Pondok Gading Mangu KH Ahmad Fathoni, Dewan Penasehat Kombes Pol (Purn) H. B Adhi Banadi, dan Ketua DPD LDII Kabupaten Jombang, H. Didik Tondo Susilo, SH, MSi.
Berbeda dengan Pondok Wali Barokah, di pondok ini para santri sekaligus menjadi siswa sekolah dibawah naungan Yayasan Budi Utomo. Kurikulumnya terintegrasi antara budi pekerti (Al Quran dan Hadits) dan pendidikan, dengan porsi seimbang.
“Penting bagi siswa pondok di sini untuk memahami wawasan kebangsaan terkait empat pilar kebangsaan. Dengan memahami empat pilar ini diharapkan para santri sekaligus bisa  menerapkan budi luhur agar tak terjebak pada radikalisme,” papar Totok.
Pasca berkeliling dua pondok, rombongan wartawan kembali ke Surabaya. “Capek tapi berkesan,” ucap Yohan wartawan Radio Sindo Trijaya menutup obrolan malam itu. (Widi/Sofyan) www.ldii.or.id

Rabu, 19 Agustus 2015

LDII BATAM HADIRI PELATIHAN DI KEMENAG KOTA BATAM

Sekupang, 18 Agustus 2015. Baru saja selesai perhelatan besar agenda tahunan LDII Kota Batam dibulan Agustus yaitu Cinta Alam Indonesia ( CAI) 2015 dilaksanakan mulai 15 - 17 Agustus 2015. tentunya banyak tenaga dan pikiran yang harus di curahkan dalam kegiatan tersebut, cape dan lelah belum saja sirna sudah ada kegiatan lagi yang menunggu didepannya yaitu undangan mengikuti pelatihan bagi ormas islam dan lembaga dakwah di Kota Batam yang di selenggarakan oleh Kasi Binmas Islam Kemenag Kota Batam mulai tanggal 18-19 Agustus 2015 di Aula lantai 2 Kantor Kemenag Kota Batam di Sekupang.
Foto bersama peserta dan kepala Kemenag Kota Batam 


Alhamdulillah undangan tersebut bisa dihadiri langsung oleh Ketua LDII Kota Batam , Bpk. H.Heryadi Slamet dan Ketua PC Kec. Sekupang Bpk. Dian Cahyono. Acara Pembinaan Lembaga Dakwah Kantor Kementrian Agama Kota Batam Tahun 2015 mengambil tema " Melalui Pembinaan Lembaga Dkwah Kita Tingkatkan Peran Lembaga Dakwah dalam Pembangunan Umat menuju Batam Bandar Madani " ini dimulai pada pukul 08.00 diikuti oleh kurang lebih dari 30 peserta yang hadir dari seluruh ormas islam yang ada di kota batam, dan acara ini berlangsung selama 2 hari.
Keterangan foto : Sekretaris MUI Kota Batam ( Batik ) Ka.Kemenag Kota Batam ( Kacamata )
Ketua DPD LDII Kota Batam  Samping Ka.Kemenag Kota Batam
Dalam sambutan pembukaan acara ini, Bpk. H. Zulkifli, M.Si , kegiatan ini digagas untuk mempertemukan para pimpinan dan steakholder ormas ormas islam dikota batam agar mejadi saling kenal satu sama lainnya. dan beliau dalam sambutannya juga memaparkan pentingnya 5 Faktor dalam menjaga kerukunan umar beragama khususnya di Kota Batam.1. Faktor Politik, 2, Faktor Theologist, 3.Faktor Sosiologist, 4 Faktor Yuridist dan 5. Faktor Kepemimpinan Tokoh. Hal ini sangat lah penting harus diketahui oleh para steakholder ormas ormas islam, dengan diketahuinya dan di pahaminya 5 faktor tersebut insyaAllah gesekan, percikan percikan yang mengakibatkan ketidak rukunan akan terbentengi.dan marilah kita harapkan batam akan selalu aman dan menajadi kota Bandar Dunia Madani yang kita cita citakan bersama ".
H.Zulkifli, M.Si ( Kepala Kemenag Kota Batam )
Acara selama dua hari ini diisi oleh para narasumber yang berkompeten dibidangnya, salah satunya narasumber yang tidak asing lagi beliaunya Bpk. H. Lukman Rifai, S.Ag yang memaparkan salah satu materinya yaitu " Karakteristik Dakwah Di Kota Batam " dimana beliau juga mengemukakan perbedaan dari tahun ketahun jumlah jiwa dan penganut agama islam dikota batam yang sekarang ini mengalami penurunan prosentase, sekarang ini prosentase umat islam dikota Batam sesuai hasil survei sebesar 71,sekian persen ada penurunan 5 persen dari tahun sebelumnya. dan ini menjadi PR bagi para ormas islam dan lembaga Dakwah di Kota Batam.

Acara yang sangat santai dan penuh keakraban ini sesekali di selingi gelak tawa para peserta dan juga ada sesi tanya jawab,dan acara tersebut di tutup dengan doa oleh perwakilan dari FPI. (admin)

Selasa, 18 Agustus 2015

WAWAKO BATAM BUKA CAMPING CAI LDII 2015


Batam ,16 Agustus 2015. Cuaca Batam yang tidak menentu kadang panas kadang hujan , membuat Panitia CAI ( Cint Alam Indonesia  ) 2015 LDII Kota Batamsempat ketar ketir, kenapa tidak persiapan yang telah dibuat sebulan yang lalu dibuat ciut dimana hari minggu pagi ditempat acara CAI 2015 Pondok Abdul Dhohir Sekupang tiba-tiba diguyur hujan yang lumayan lebat, pontang panting panitia CAI kebetulan dibuat di luar gedung ini membuat para panitia berjibaku untuk membereskan tempat acara agar tidak kebasahan oleh air hujan. Tapi Alhamdulillah berkat pertolongan Allah SWT, ternyata hujan tidak berlangsung lama di pagi itu, waktu menunjukan pukul 07.00 WIB, hujan akhirnya reda dan sang surya menunjukan dirinya dengan gagahnya di ufuk timur.


PERSINAS ASAD menyambut kedatangan WAWAKO BATAM



Pembukaan acara CAI (Cinta Alam Indonesia) bertempat di Lapangan Pondok Pesantren Abdul Dhohir Sekupang berlangsung dengan lancar dan penuh semangat . Acara tahunan tersebut diselenggarakan oleh DPD LDII kota Batam, dimana pesertanya adalah seluruh pemuda/I LDII dari masing-masing PC dan PAC LDII se Kota Batam. Dibuka dengan penampilan atraksi seni Pencak Silat dari persatuan silat ASAD kota Batam, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran kemudian sambutan dari ketua panitia CAI, Bp Siajis ST. Dalam sambutannya Beliau menyampaikan " bahwa  jumlah peserta CAI tahun ini melebihi dari jumlah yg diprediksikan, yaitu sebanyak kurang lebih 650 peserta,dan 800 an simpatisan LDII, dengan motto  Kecil terbina, muda berkarya, Hidup bersahaja, Berkeluarga bahagia, tua sejahtera, dan mati masuk surga " Acara yang diselenggarakan selama 3 hari ( 15-17 Agustus 2015 ) ini menelan biaya kurang lebih 120 Juta, dan biaya tersebut di dapat dari sodaqoh warga LDII Kota Batam.selama 3 hari para peserta diberikan pembekalan oleh para pemateri yang kompeten dibidannya yang telah disusun oleh panitia salah satu materi nya adalah Kemampuan Berpikir Untuk Meningkatkan Proses Belajar Hidup.
Ketua DPD LDII KOTA BATAM, H.Heryadi Slamet

Wakil Walikota Batam, H.Rudi.MM


Selanjutnya sambutan dari ketua DPD LDII kota Batam, Bpk H. Heriyadi Slamet. sambutan beliau " mengharpkan para peserta bisa dengan serius, semangat , rukun, kompak, kerja sama yang baik dalm mengikuti acara ini, guna memantapkan tri sukses, 6 tobiat luhur, 4 tali keimanan untuk generasi penerus yang profesional,Relgius menuju Indonesia yang lebih sejahtera, mandiri, dan bermartabat. Dan dengan mengucapkan doa dan bismilah Bapak Wakil Walikota Batam, H. Rudi SE MM membuka acara CAI tahun 2015 LDII Kota Batam . Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa ilmu agama yang kuat adalah landasan pokok bagi para pemuda dan pemudi sebagai calon - calon pemimpin dalam memajukan bangsa indonesia pada umumnya dan menggapai cita - cita kota Batam sebagai kota madani pada khususnya. 
Kiri : Drs.H.Abdul Manaf Chan ( DPW LDII Prov.Kepri ), Wawako Batam - H.Heryadi Slamet

Salam Komando Wawako Batam dan Ketua DPD LDII Kota Batam

Peserta  CAI 2015 dengan Wawako Batam

Tamu Undangan dengan Pengurus DPD LDII Kota Batam


Acara pembukaan yang digelar mulai dari pukul 08.00 11.30 , dihadiri oleh beberapa  tamu undangan yang hadir yaitu Camat Kecamatan Sekupang, Lurah Patam Lestari  dan Toga dan Tomas dilingkungan Pondok Pesantren Abdul Dhohir. Acara pembukaan an CAI 2015 ditutup dengan pembacaan doa dan foto bersama oleh tamu undangan dan peserta CAI 2015. [Kominfo DPD LDII kota Batam]

Sabtu, 08 Agustus 2015

LDII KOTA BATAM ADAKAN WORKSHOP PARENTING SKILL

Batam, 8 agustus 2015 - penghujung minggu (sabtu) adalah hari yang ditunggu tunggu oleh sebagian orang khususnya ibu ibu kenapa ? Karena sabtu bagi sebagian bapak bapaknya sudah mulai libur,  ini biasanya dijadikan kesempatan untuk jalan jalan mengisi liburannya.Nah bagi sebagian ibu ibu yang sudah mendaftar workshop parenting skill sabtu ini menjadi spesial karna selama ini belum pernah ikut acara tersebut dan walaupun kondisi cuaca hujan mengguyur kota batam dari pagi tidak menyurutkan para peserta kebanyakan ibu ibu tetap hadir di lokasi acara mulai dari pagi hari dari jam 08.00 - 22.00 WIB

Workshop Parenting Skill diprakarasai oleh DPD LDII Kota Batam dengan mendatangkan pakar parenting dari Jakarta yaitu ibu Dra.H.Nana Maznah Prastyo, M.Si, dimana diadakan di Aula Sekolah Bina Nusantara Plamo Garden, acara yang dikemas sangat apik ini rencananya diadakan dua hari ,8-9 agustus dengan peserta 150 orang yang mana 99 persen adalah ibu ibu dan calon ibu.

                                                 Suasana Workshop Parenting Skill

Dalam kesempatan acara tersebut ketua LDII Kota Natam H.Heryadi Slamet " mengharapkan para peserta untuk serius mengikuti acara ini karena kegiatan ini sangat jarang diadakan dan ini merupakan kegiatan perdana ditahun 2015, insyaallah tahun 2016 akan kita adakan lagi ".

                                                    H. Heryadi Slamet Ketua LDII Kota Batam

Acara yang diadakan oleh DPD LDII Kota Batam bekerjasama dengan Penggerak Pengurus Generus ( PPG ) Kota Batam didukung oleh Sekolah Bina Nusantara Batam dan Saung Sunda Sawargi ini , dihari pertama ini alhamdulillah berjalan dengan lancar.

Dra.Hj.Nana Maznah Prasetyo,M.Si, yang merupakan pakar psikologi anak dan keluarga dalam memamparkan materi yang bertema landasan dasar pendidikan keluarga dan prinsip parenting mengajak para peserta dalam mendidik anak orang tua harus sensitif dan responsif pada tahapan perkembangan anak dan keluarga, ini sangatlah penting apalagi dengan kebutuhan yang sangat banyak di zaman sekarang terkadang membuat para orang tua mengabaikan hal hal tahapan tumbuh kembang anak dalam keluarga.



Beliau mengharapkan hasil kegiatan ini bisa ditularkan kembali kepada ibu ibu dilingkungannya masing masing. acara yang dikemas dengan adanya interaktif tanya jawab dari para peserta dan juga contoh contoh permainan yang menarik sehingga para peserta sangat antusias mengikutinya. (Dyan2015)