Jumat, 19 April 2013

Kenaikan Harga Emas Lebih Cepat dari Ongkos Naik Haji

Jakarta - Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Edy Setiadi mengatakan, potensi investasi di perbankan syariah masih cukup tinggi, salah satunya emas. Investasi emas mendorong tingginya aset perbankan syariah yang sampai saat ini mencapai angka Rp 205 triliun.

"Aset perbankan syariah sudah sampai Rp 205 triliun. Share-nya sudah 4,65 persen. Ini potensinya tinggi," kata Edi saat acara Workshop Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) 2013 dengan tema Untung Rugi Investasi Emas di Perbankan Syariah, di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (10/4/2013).

Eddy menyebutkan, saat ini sebesar 94% pembiayaan syariah dan Dana Pihak Ketiga (DPK) berada di wilayah Jabodetabek sementara sisanya di luar Jakarta. Untuk itu, pihaknya perlu mendorong Bank Syariah bisa meluas ke luar Jakarta.

"Makanya kita ingin mendorong bisa ke luar Jakarta agar bisa lebih meluas. Untuk itu butuh sosialisasi dan edukasi. Kenaikan harga emas jauh lebih cepat daripada ongkos naik haji. Daripada nabung, lebih baik investasi emas," katanya.

Di tempat yang sama, perwakilan dari Asosiasi Bank-bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Jefri Prayana mengatakan, saat ini potensi bisnis emas di perbankan syariah masih cukup tinggi. Apalagi, hampir 90% penduduk Indonesia adalah muslim. Dia optimis jika di tahun 2020 nanti perbankan syariah bisa lebih diperhitungkan baik dari sisi aset, DPK maupun pembiayaan.

"Ini harusnya perbankan syariah bisa lebih tinggi kalau dibandingkan dengan bank konvensional. Apalagi banyak sekali belakangan ini, Indonesia sudah mulai tumbuh kelas menengah sudah sampai 50 juta sudah masuk fase akselerasi ekonomi. Ini satu peluang," tandasnya.



(dru/dru)
Sumber : Detik Finance

Artikel Terkait Berita ,Info Kota

0 komentar:

Posting Komentar